Kisah Nabi Adam Keluar Dari Syurga Karena Memakan Buah Khuldi

Cacaniar, Islam - Kala itu Nabi Adam AS termenung dan merasa bosan hidup di surga dikarenakan Dia tidak ada yang menemaninya, hidupnya sebatang kara. Lalu Allah menjadikan kaum hawa (wanita) sebagai teman Nabi Adam di surga itu. 

nabi adam memakan buah khuldi
Kisah Nabi Adam Keluar Dari Syurga Karena Memakan Buah Khuldi

Allah memerintah kepada dua jenis itu yaitu Adam dan Hawa untuk bertempat tinggal di surga, mereka diizinkan oleh Allah untuk menikmati Makanan apa saja yang sudah tersedia di surga, hanya buah dari pohon yang dilarang Allah untuk dimakan adalah syajaratul khuldi (buah kekal). Hal ini sesuai firman Allah dalam surat al-baqarah ayat 35 sebagai berikut :

وَقُلْنَا يٰٓئَادَمُ اسْكُنْ أَنْتَ وَزَوْجُكَ الْجَنَّةَ وَكُلَا مِنْهَا رَغَدًا حَيْثُ شِئْتُمَا وَلَا تَقْرَبَا هٰذِهِ الشَّجَرَةَ فَتَكُونَا مِنَ الظّٰلِمِينَ

"Dan Kami berfirman, "Wahai Adam! Tinggallah engkau dan istrimu di dalam surga dan makanlah dengan nikmat (berbagai makanan) yang ada di sana sesukamu. (Tetapi) janganlah kamu dekati pohon ini, nanti kamu termasuk orang-orang yang zalim!"" (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 35)

Firman Allah juga dalam surat Thoha aya 118-119

إِنَّ لَكَ أَلَّا تَجُوعَ فِيهَا وَلَا تَعْرٰى

"Sungguh, ada (jaminan) untukmu di sana, engkau tidak akan kelaparan dan tidak akan telanjang," (QS. Ta-Ha 20: Ayat 118)

وَأَنَّكَ لَا تَظْمَؤُا فِيهَا وَلَا تَضْحٰى

"dan sungguh, di sana engkau tidak akan merasa dahaga dan tidak akan ditimpa panas matahari." (QS. Ta-Ha 20: Ayat 119)

Di dalam surga Nabi Adam dan istrinya Hawa diberi oleh Allah kesenangan, mendapat nikmat dari Allah, apa saja yang dikehendaki mereka akan terlaksana atau dikabulkan oleh Allah SWT.

Tidak kurang buah-buahan, makanan, minuman yang segar dan rasanya lezat, hawanya tidak panas dan tidak dingin tetapi segar di badan, mata tidak bosan-bosan melihat apa yang kelihatan di dalam surga. Hidupnya nabi Adam dan Hawa di syurga bebas dari segala kesusahan.

Baca Juga : Nabi Adam Mengetahui Nama - Nama Benda

Kecuali pohon yang satu ini yang buahnya tidak boleh dimakan yaitu buah khuldi. Nikmat Allah yang diberikan kepada Nabi Adam dan istrinya Hawa di surga itu menyebabkan si iblis menjadi dengki, iri hati terhadap Adam dan Hawa istrinya. Iblispun berusaha agar nikmat yang diberikan Allah kepada Nabi Adam dan Hawa bisa hilang atau sirna.

Dengan berbagai cara iblis berusaha untuk menggoda Adam dan istrinya, dengan menggunakan kata-kata yang manis dan menawan hati, sehingga Adam dan istrinya berani dan melanggar larangan Allah, yang telah diberikan kepada Nabi Adam. Rayuan atau bujukan iblis yang ditujukan kepada Adam dan Hawa seperti berikut ini.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

فَوَسْوَسَ إِلَيْهِ الشَّيْطٰنُ قَالَ يٰٓئَادَمُ هَلْ أَدُلُّكَ عَلٰى شَجَرَةِ الْخُلْدِ وَمُلْكٍ لَّا يَبْلٰى

"Kemudian setan membisikkan (pikiran jahat) kepadanya, dengan berkata, "Wahai Adam! Maukah aku tunjukkan kepadamu pohon keabadian (khuldi) dan kerajaan yang tidak akan binasa?""(QS. Ta-Ha 20: Ayat 120)

Iblis terus berkali-kali menemui Nabi Adam beserta istrinya dengan menunjukkan kata-kata yang enak dan manis serta menunjukkan rasa kasihannya kepada Nabi Adam, hingga Nabi Adam beserta istrinya terpikat hatinya, tidak ingat Atau sadar bahwa sesungguhnya iblis adalah musuh Adam yang pernah menolak perintahnya Allah, yang tidak mau sujud kepada Nabi Adam. 

Sesungguhnya Allah terlebih dahulu sudah memberi peringatan kepada Nabi Adam dan istrinya supaya berjaga-jaga, mawas diri jangan sampai kena bujukan iblis, sebab iblis adalah musuh, musuh Nabi Adam yang jelas dan terang.

Dengan kehebatannya iblis menggoda Adam hingga Nabi Adampun patuh dan menuruti perintah iblis, tidak menghiraukan lagi bahwa iblis itu musuhnya. Sampai-sampai dia berani memakan buah larangan-Nya Allah yaitu buah khuldi. 

Dan seketika itu pula mereka berdua telanjang dan menyesal, namun seketika itu pulah mereka diusir dari surga bersama-sama iblis di dunia. hal yang demikian itu sesuai dengan firman Allah dalam surat Thaha ayat 121.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

فَأَكَلَا مِنْهَا فَبَدَتْ لَهُمَا سَوْءٰتُهُمَا وَطَفِقَا يَخْصِفَانِ عَلَيْهِمَا مِنْ وَرَقِ الْجَنَّةِ  ۚ وَعَصٰىٓ ءَادَمُ رَبَّهُۥ فَغَوٰى

"Lalu keduanya memakannya, lalu tampaklah oleh keduanya aurat mereka dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun (yang ada di) surga, dan telah durhakalah Adam kepada Tuhannya, dan sesatlah dia." (QS. Ta-Ha 20: Ayat 121)

Adam dimurkai oleh Allah dikarenakan melanggar perintah Allah. Dikarenakan dia makan buah khuldi dia menyesal dan diturunkan dari taman surga perhatikan firman Allah dalam surat Al-A'raf ayat 22

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

فَدَلّٰىهُمَا بِغُرُورٍ  ۚ فَلَمَّا ذَاقَا الشَّجَرَةَ بَدَتْ لَهُمَا سَوْءٰتُهُمَا وَطَفِقَا يَخْصِفَانِ عَلَيْهِمَا مِنْ وَرَقِ الْجَنَّةِ  ۖ وَنَادٰىهُمَا رَبُّهُمَآ أَلَمْ أَنْهَكُمَا عَنْ تِلْكُمَا الشَّجَرَةِ وَأَقُل لَّكُمَآ إِنَّ الشَّيْطٰنَ لَكُمَا عَدُوٌّ مُّبِينٌ

"dia (setan) membujuk mereka dengan tipu daya. Ketika mereka mencicipi (buah) pohon itu, tampaklah oleh mereka auratnya, maka mulailah mereka menutupinya dengan daun-daun surga. Tuhan menyeru mereka, "Bukankah Aku telah melarang kamu dari pohon itu dan Aku telah mengatakan bahwa sesungguhnya setan adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua?"" (QS. Al-A'raf 7: Ayat 22)

Keduanya telah menyesali perbuatan yang demikian itu, langsung Dia bertobat dan minta ampun kepada Allah Lalu Allah menerima taubatnya, kemudian Adam dan Hawa bertaubat minta ampunan. Namun bukan hanya untuk Adam dan Hawa saja, melainkan untuk anak cucunya yang mengandung dosa. 

Uraian di atas sesuai dengan firman Allah dalam surat Al-A'raf ayat 23-24. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :

قَالَا رَبَّنَا ظَلَمْنَآ أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخٰسِرِينَ

"Keduanya berkata, "Ya Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi." " (QS. Al-A'raf 7: Ayat 23)

قَالَ اهْبِطُوا بَعْضُكُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ  ۖ وَلَكُمْ فِى الْأَرْضِ مُسْتَقَرٌّ وَمَتٰعٌ إِلٰى حِينٍ

"(Allah) berfirman, "Turunlah kamu! Kamu akan saling bermusuhan satu sama lain. Bumi adalah tempat kediaman dan kesenanganmu sampai waktu yang telah ditentukan."" (QS. Al-A'raf 7: Ayat 24)

Tulis Komentar Anda

1. Silahkan berkomentar sesui topik.
2. Hindari komentar mengandung Jud*, Ob*t, p*rno.
3. Trima kasih untuk kalian yang telah berkomentar.

Lebih baru Lebih lama